Sabtu, 23 Juli 2011

APARAT DESA

PEMERINTAH DESA

Keterangan Gambar : Dari Kiri Ke Kanan,1 Keuchik Langung, 2. Kurnia (Sekretaris Gampong Peunaga Rayeuk), 3. Palot Ma'in (kadus telaga budi), 4. T.A.Hadi (Imeum Mukim Meureubo), 5. Amren Mukminin (Keuchik Peunaga Rayeuk).... Duduk di barisan utama khusus tamu VVIP saat pembukaan Simulasi KMPB di lapangan Volly Peunaga Rayeuk.

Pos Kamling, Tampek Malabak Cirik..... hahhaahahhahahahahahahha

MEGA PROYEK RUMAH KOPEL

JALAN TOL PEUNAGA RAYEUK (Mega Proyek PNPM 2011)

BAlai Desa

KMPB

Merupakan Sebuah Komunitas Masyarakat Peduli Bencana

KAS PEMUDA

KAS PEMUDA



No
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
PJ
Keterangan
1.
Dana ADG 2010
Rp. 500.000
-
Rp.    500.000
 Pak Heri

2.
Dana Hibah Pemenang tender Baickho PNPM
Rp. 500.000

Rp. 1.000.000
 Mursalin

3.
Pembayaran Aqua Gelas  Untuk Malam
Pemilihan Ketua Pemuda

Rp.  50.000     

Rp.    950.000
 Pak Heri

4
 Pembayaran Pendaftaran Klub Ros RANEURY pada
Turnament 17 Agustus 2011

Rp. 200.000
Rp.    750.000
 T. Khaidar / Si Abang

5
Pembayaran Pendaftaran Klub THE PARTE pada
Turnament 17 Agustus 2011

Rp. 200.000
Rp.    550.000
 Mursalin

6
Biaya Minum Pemain 2 Klub (Ros Raneury dan THE PARTE).

Rp. 200.000
Rp.    350.000
 Apples / Mursalin

7
Belanja ATK

Rp.   70.000
Rp.    280.000
 Mursalin


KAS PEMUDA

Pemasukan   :
Rp. 500.000      Sumber ADG 2010
Rp. 500.000      Sumber Hibah Pemenang tender Baickho PNPM 2011
Total       : Rp. 1.000.000


Pengeluaran :
Rp.  50.000       Pembayaran Aqua Gelas  Untuk Malam Pemilihan Ketua Pemuda
Rp. 200.000      Pembayaran Pendaftaran Klub Ros Raneury pada Turnament 17 Agustus 2011
Rp. 200.000      Pembayaran Pendaftaran The PARTE pada Turnament 17 Agustus 2011.
Rp. 180.000      Biaya Minum Pemain 2 Klub.
Rp.  75.000       Belanja ATK

tOTAL       : Rp. 700.000

Sisa Saldo  : Rp. 300.000

MASJID PEUNAGA RAYEUK

Jumat, 22 Juli 2011

Pemuda Dalam Islam

Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- bersabda dalam hadits Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu ‘anhu-, “Tidak akan beranjak kaki anak Adam pada Hari Kiamat dari sisi Rabbnya sampai dia ditanya tentang 5 (perkara) : Tentang umurnya dimana dia habiskan, tentang masa mudanya dimana dia usangkan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan kemana dia keluarkan dan tentang apa yang telah dia amalkan dari ilmunya”. (HR. At-Tirmizi)
Hadits di atas jelas menunjukkan bahwa masa muda merupakah salah satu nikmat terbesar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Dan itu sekaligus menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan usia muda dan para pemuda. Karenanya berikut sedikit keterangan mengenai pemuda dalam pandangan islam.
Siapakah yang disebut pemuda dan dewasa?
بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. seperti dalam pepatah ini,

Siapakah Pemuda?? Pemuda adalah orang yang mengatakan inilah saya dan bukan mengatakan ini bapak saya

Mendengarkan hal tersebut sedikitnya membuat saya kaget. Berarti untuk menjadi seorang pemuda bukanlah segampang membalikkan telapak tangan, karena untuk mencapai titel seorang pemuda kita harus bisa terlebih dahulu mengatakan inilah saya.. Dan sekali lagi umur tidak dapat mengatakan bahwa seseorang adalah pemuda…


“Jadi tua itu pasti, jadi dewasa itu pilihan” ataukah “Yang muda yang di percaya”. kita tak dapat menghindari kepastian bertambahnya usia untuk semakin tua tetapi apakah semakin tua kita semakin dewasa? Benarlah, itu memang pilihan. Jika di kaitkan dengan sejarah bangsa ini, mungkin dapat dikatakan Indonesia bukan lagi tua, tetapi renta.

Melewati 350 tahun penjajahan kolonialisme Belanda , hampir 4 tahun penjajahan Jepang serta pengakuan secara historis-juridis 64 tahun kemerdekaan. Semangat Sumpah Pemuda yang lahir pada tanggal 28 oktober , 81 tahun yang lalu juga masuk dalam sejarah bangsa ini yang semakin renta. Dan sejalan dengan kerentaan bangsa ini, sejalan pula dengan keprihatinan kita untuk kaum muda bangsa ini. Ucapan Soekarno, Presiden pertama Indonesia masih tercatat dalam sejarah bangsa ini, “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan ku goncangkan dunia, jika ada sembilan pemuda lagi, maka Indonesia pasti berubah”. Ucapan Bung Karno yang berkobar-kobar itu selayaknya nyala api obor, seharusnya tidak padam sampai sekarang.

Niat dan kesempatan kaum muda


Sebagai seorang anak muda, yang tentunya masih diperhadapkan dengan berbagai tantangan masa kini, saya merasa harus turut mengambil bagian untuk kemajuan bangsa ini. Tetapi dengan cara apa? Ini pertanyaan yang umum saya pikir. Berpolitik praktis, masuk partai, jadi pegawai negeri, penyanyi, pemain film, ilmuwan, guru, dosen, olahragawan dan segala macam bentuk panggilan hidup. Idealnya begitu kan? Ya, memang idealnya begitu. Dalam tataran cita-cita dan angan-angan, memang seperti itu, tetapi kenyatataan di lapangan, memang berkata lain. Dapat saya katakan yang menghambat dalam pembangunan bangsa ini untuk orang muda adalah niat dan kesempatan. Memang kita tak bisa membandingkan niat para pemuda 81 tahun lalu dengan keadaan pemuda dalam abad milenium ini.

Keadaan waktu itu menghasilkan para pemuda dengan generasi yang penuh idealisme, rela berkorban, semangat juang tinggi, perintis, pelopor dan nasionalis dalam diri Soekarno, Hatta, Sjahrir, ataukah Soetomo. Tetapi coba bayangkan dengan keadaan pemuda sekarang. Membaca hasil jajak pendapat yang di buat oleh Litbang Kompas (23/10/2010), sebagai orang muda, saya juga prihatin.

Menjadi kaya dan popular adalah tujuan dan niat terutama (28,8 % dan 12,2 %) jika di bandingkan dengan keinginan untuk menjadi seorang pemimpin (17,6 %). Hal lain yang menjadi keunikan dan ciri khas pemuda jaman sekarang adalah pragmatis dan apolitis. Pragmatis karena hanya mementingkan tujuan diri sendiri (kepentingan pribadi), kaya, terkenal serta apolitis, kurang berminat untuk terjun di bidang politik, organisasi kemasyarakatan, partai ataukah anggota legislatif. Bukan tanpa bermaksud untuk menganggap remeh perkembangan teknologi dan informasi, tetapi bagi saya inilah juga salah satu faktor yang cukup besar pengaruhnya.

Perkembangan teknologi tidak direspons secara positif oleh kaum muda sekarang. Mungkin secara skala penggunaan teknologi, kaum mudalah yang paling teratas, tetapi untuk ke arah yang positif, niat itu kecil sekali. Dalam tayangan investigasi di salah satu TV swasta beberapa hari yang lalu, di katakan bahwa konten dan situs porno dapat di akses secara bebas lewat handphone oleh pelajar sekolah dasar, seiring dengan menjamurnya layanan internet murah provider selular. Anak-anak sekolah lebih banyak menghabiskan waktunya di warnet untuk membuka situs porno dan game online.

Kita memang tak dapat menghindari arus gelombang kemajuan teknologi dan informasi. Harus di akui, termasuk saya dan anda, mungkin masuk juga di dalam dunia yang baru sekarang, dunia interaksi sosial. Boomingnya situs jejaring sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook dan Twitter harus kita akui juga sebagai salah satu faktor yang membuat generasi muda kita menjadi generasi yang mempunyai jiwa dan ekspresi yang bebas untuk berteman, bergaul, berinteraksi (chatting) dengan siapa saja tanpa mengenal batas usia.

Namun, menjadi terbalik keadaanya, ketika teknologilah yang memanfaatkan anak muda kita untuk sesuatu yang negatif. Budaya seperti itulah yang akhirnya mulai mengikis budaya konservatif, yang dianggap kuno, yaitu membaca dan menulis. Buku yang berhubungan dengan pengetahuan sepertinya tidak menjadi menarik lagi (selain komik dan novel) dan menulis untuk sesuatu yang ilmiah mulai tergantikan dengan tangan untuk online (chatting).

Salah satu hambatan terbesar yaitu kesempatan untuk dipercayai. Alasan terutama dalam krisis memberi kesempatan dan kepercayaan ini adalah kurang pengalaman, kurang track record. Padahal, kalau mau dikaji lebih jauh lagi, kelemahan juga terletak pada kaderisasi.

Harus di akui, kaderisasi dalam kepartaian macet total. Kader muncul secara instant, misalnya anak pejabat, artis, pengusaha dan lain sebagainya tanpa melalui mekanisme pembinaan garis kepartaian yang tepat. Mungkin ada sedikit harapan, ketika ada beberapa nama yang setidaknya dapat mewakili orang muda untuk pemerintahan dan bangsa ini. 

Olahragawan muda kita juga banyak mengukir prestasi, seperti Chris John, Taufiq Hidayat ataukah Angeliq Widjaya walaupun dalam banyak kesempatan, pemerintah kurang memperhatikan masa depan mereka. Para sineas muda Indonesia, seperti Riri Reza dan Mira Lesmana, dapat menjadi tolak ukur sebuah kreatifitas orang muda walaupun kemarin mereka sedikit dikecewakan dengan adanya UU Perfiliman yang terasa memasung kreatifitas dan kebebasan berekspresi.

Karakteristik Remaja
 
Karakteristik Sosial

1.       Usia ini adalah usia yang menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dengan satu ketakutan  bahwa dirinya berbeda dengan kelompoknya. Remaja mencari persetujuan dari kelompok untuk semua aktifitas.

2.       Remaja mencari lebih banyak kebebasan secara individu dengan suatu ketajaman batin yang baru menunjukkan kwalitas secara pribadi. Weigles menandai: “ Pandangannya menembus tindakan-tindakan yang dihasilkan dan mengambil semangat diantara manusia. Mereka mulai melihat mutu ketajaman batin untuk merasakan nilai hakiki pada kebenaran, iman dan pengorbanan diri. Mereka penuh dengan ambisi dan membuat rencana untuk masa depan.

3.       Keinginan untuk encari uang sering melanda anak remaja pada usia ini, menghasilkan keinginan untuk lepas dari sekolah

4.       Pada usia ini juga sering terjadi pergantian suasana hati. Suatu ketika aktifitas ditunjukkan, sementara lain waktu lesu. Di pagi hari, anak-anak permulaan remaja mungkin baik dengan keinginan hati , sementara di siang hari mereka mungkin tamak. Satu jam mereka jadi egois tiba-tiba  di lain waktu menjadi penakut.

5.       Kejanggalan ini ditunjukkan dalam berbagai cara:a.  Sangat menyukai dan tidak menyukai makanan, menyukai makanan tertentu yang dimakan secara berlebihan. b. Sangat menyenangi olah raga atletik dengan suatu kecenderungan berlebihan. c. Rasa humor yang jelek, anak perempuan cenderung tertawa genit. Anak remaja pada usia ini mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis.  Ini adalah usia yang bahaya untuk seksualitas dan keinginan berteman. apabila anak remaja tidak dibekali untuk menjalin hubungan secara pribadi. Aktifitas-aktifitas grup pada usia ini seharusnya disponsori oleh mereka anggota klub.   Pengantar yang berhati-hati harus diberikan pada semua aktifitas Klub Remaja yang diadakan diluar seperti Kampore, acara dialam dan sebagainya. 

Karakteristik Kerohanian

1.       Ketertarikan pada hal-hal kerohanian berkurang secara drastis pada usia ini tetapi remaja dipengaruhi oleh tingkah laku teman-teman sepergaulannya.

3.       Ini adalah usia dimana cita-cita untuk pekerjaan seumur hidup sering akan ditentukan. Hal penting dari pegangan sebelum anak-anak remaja ini tentukan nasibnya dalam menyelesaikan perkerjaan.

4.       Akan ada kurangnya kecenderungan dalam usia ini untuk menyatakan perasaannya  pada hal-hal yang bersifat rohani atau keyakinannya.

5.       Sering terjadi pertentangan dengan suara hati.

Menutup tulisan ini, saya mengutip apa yang dikatakan Bung Hatta, dalam salah satu pidatonya yang terkenal, “Fajar Menyingsing” di Lapangan Ikada, Jakarta 11 September 1944. “Pemuda Indonesia engkau pahlawan dalam hatiku!”.

Kongres Pemuda Indonesia Kedua

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

[sunting] Peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

[sunting] Gedung

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [3].
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.[4]

Kongres Pemuda Indonesia Kedua

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

[sunting] Peserta

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

[sunting] Gedung

Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong [3].
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.[4]

ISI SUMPAH PEMUDA

Isi

Sumpah Pemuda versi orisinal[2]:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.[1]

Merayakan Kegagalan Yang Tertunda... hahahahhahahaha

Klub Sepak Bola Ros Raneury


Latar Belakang.

            Klub sepak bola Ros Raneuri merupakan sebuah klub sepak bola yang berdiri sekitar tahun 1975. dalam perjalanan klub ini, telah banyak ikut serta pada event sepakbola tingkat kecamatan hingga kabupaten di Aceh Barat.
            Awalnya, klub sepakbola Ros Raneury ini didirikan untuk para pegiat sepakbola bahkan atlet sepakbola dari empat gampong saat itu yakni ( gampong Peunaga Rayeuk, Gampong langung, gampong peunaga paya, dan gampong peunaga pasie). Lapangan sepak bola yang terletak dalam kawasan gampong paya peunaga ini dikemudian hari masuk dalam klaim pemerintah Daerah kabupaten Aceh Barat untuk pengembangan pusat perkantoran. Namun, karena hingga saat sekarang ini proses pembangunan tersebut belum juga berlangsung maka masyarakat masih memanfaatkan lapangan tersebut untuk aktifitas olah raga sepak bola baik pertandingan maupun latihan kebugaran.
            Dalam perjalanan waktu, pemain klub ini terus diisi oleh para pecinta bola dari pemuda ke empat gampong seperti tersebut diatas. Dan personalia penguruspun terus di kembangkan sehingga menjadi sebuah klub yang memiliki pemain dan pengurus managerial klub yang baik menuju klub yang mandiri dan berdaya saing.
            Dari segi pendanaan, keuangan klub saat ini lebih mengandalkan iuran wajib dari pemain dan pengurus klub dan juga hibah dan bantuan tidak terikat dari pihak ketiga yang diperuntukkan sepenuhnya untuk pembinaan pemain dan pengembangan klub.
            Untuk kerjasama dan keikut sertaan klub sepakbola Ros Raneury ini tidak pernah abstain dalam setiap turnament sepak bola yang diadakan oleh berbagai pihak baik didalam maupun diluar daerah. Dan pada bulan February 2010 nantinya klub Ros Raneury juga akan ikut dalam turnament sepakbola 17 Agustus yang diadakan di Lapangan Ros Araneury Peunaga rayeuk. Namun kendala yang dihadapi oleh pengurus klub saat sekarang ini adalah ketiadaan kostum dan kaos sepak bola untuk dipakai pada pertandingan sepakbola tersebut.

Kamis, 21 Juli 2011

PEUNAGA RAYEUK DAN SUKU ANEUK JAME


Senin, 22 Februari 2010

            Sebuah gampong yang terletak sebelah timur dan berjarak lebih kurang enam kilometer dari ibu kota kabupaten Aceh Barat (Meulaboh). Peunaga Rayeuk ini saat ini sedang menyonsong kenduri akbar Maulid Nabi besar Muhammad.Saw..

Seperti biasanya setiap bulan rabiul awal, di gampong peunaga rayeuk tersebut digelar zikir Maulid atau yang lebih dikenal dengan istilah "Dike' maulod" yang saban tahun dilaksanakan.. untuk kegiatan yang satu ini, setiap rumah menyediakan makanan yang diisi kedalam KUPOK maupun wadah lainnya yang mampu menampung puluhan hingga ratusan bungkus nasi untuk dibagikan kepada peserta zikir maulid yang lazimnya diundang adalah grup zikir maulid dari berbagai desa tetangga bila kegiatan zikir tersebut telah usai.
            secara administratif, Gampong Peunaga Rayeuk itu terletak di kecamatan Meureubo kabupaten Aceh Barat, Propinsi Aceh. demografi maupun bentang alam gampong peunaga rayeuk ini persis berbatasan langsung dengan Samudra Hindia (sebelah selatan) dan berada di jalur transportasi Darat (jalan) yang menghubungkan beberapa kabupaten kota di lintas pantai barat selatan Aceh.
            Bahasa sehari-hari masyarakat yang bertempat tinggal di Gampong ini adalah bahasa Aneuk Jame' yang dialek serta tata bahasanya sama persis dengan bahasa di minangkabau (Sumbar). jika dirunut dari sejarah Aceh tempo dulu, hal ini mengindikasikan bahawa telah terjadi hubungan bilateral yang kuat dulunya antara kerajaan Aceh dengan kerajaan minangkabau. namun belum ditemukannya fakta yang akurat penyebab migrasinya masyarakat suku minang itu ke tanah Aceh yang juga ikut membawa bahasa daerah mereka sebagai bahasa komunikasi saat itu yang pada akhirnya bertahan hingga beberapa abad sampai saat ini.
            Peta persebaran Masyarakat minang yang dikemudian hari disebut dengan "SUKU ANEUK JAME', selain di gampong peunaga Rayeuk juga terdapat di beberapa Gampong dalam wilayah kecamatan Meurebo. Selain itu, wilayah persebaran suku aneuk Jame juga terdapat di Kabupaten Nagan Raya (gampong suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir), kecamatan Susoh, Kecamatan Tangan - Tangan, Blang Pidie, Manggeng, di Kabupaten Aceh Barat Daya. serta yang lebih dominan adalah kabupaten Aceh Selatan, mulai dari kecamatan Labuhan Haji (Barat,tengah,timur), kecamatan Sama Dua, Meukek, Sawang, Tapak Tuan, Kluet (selatan,utara) Kuta Fajar dan kecamatan bakongan.

Hubungan keakraban beberapa wilayah ini tidak terjalin dengan baik, hal ini dikarenakan tidak adanya wadah maupun ikatan keluarga besar suku aneuk jame' walupun mereka berasal dari nenek moyang dan asal migrasi yang sama pada beberapa abad silam. hanya saja, hubungan baik itu akan terjalin mana kala salah seorang penduduk Peunaga Rayeuk Misalnya bertemu dimana saja dengan salah seorang yang berasal dari tempat yang juga menggunakan bahasa aneuk Jame' . maka dengan itu akan terjalin suasana keakraban yang hangat kendatipun sebelumnya mereka tidak saling mengenal, namun psikologi kesamaan latar belakang (bahasa) akan membuat keakraban dari individu suku aneuk jame' itu sendiri.

Rabu, 20 Juli 2011

The Parte

Sejarah Singkat


SEJARAH SINGKAT

            Cikal bakal organisasi Pemuda Peunaga Rayeuk adalah organisasi Gabungan Seluruh Pemuda dan Pemudi. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pemuda - pemudi serta seleuruh Masyarakat Desa Peunaga Rayeuk sepakat untuk membentuk wadah organisasi pemuda/pemudi.
Organisasi pemuda pemudi peunaga rayeuk adalah wadah pembangunan Generasi Muda Non – Partisan yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, dan oleh Masyarakat, khusunya Generasi Muda di Wilayah Desa Tebang atau komunitas sosial sederajat sampai tingkat Nasional, Bergerak di Bidang Kesejahteraan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting